Jumaat, 14 September 2018

Haramnya mencaci maki seorang Muslim

Islamic wallpaper - Haramnya mencaci maki seorang Muslim

Dari Ibnu Mas'ud r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Mencaci-maki seorang Muslim adalah suatu kefasikan, sedang memeranginya (membunuhnya) adalah kekufuran." (Muttafaq 'alaih)


Allah Ta'ala berfirman: "Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu'min, lelaki atau perempuan, tanpa adanya sesuatu yang mereka lakukan, maka orang-orang yang menyakiti itu menanggung kebohongan dan dosa yang nyata." (Surah al-Ahzab: 58)

Dari Abu Zar r.a., bahawasanya dia mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidakkah seorang melemparkan kefasikan atau kekufuran kepada orang lain, melainkan akan kembalilah kefasikan atau kekufuran itu pada dirinya sendiri, jikalau yang dikatakan sedemikian itu bukan yang memiliki sifat tersebut." (Riwayat Bukhari)

Dari Abu Hurairah r.a., bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Kedua orang yang saling maki-memaki itu dosanya adalah atas orang yang memulai di antara kedua orang itu, sehingga yang dianiaya melanggar (melebihi) batas apa yang dikatakan oleh orang yang memulai tadi." (Riwayat Muslim)

Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Nabi s.a.w. di-datangi oleh para sahabatnya dengan membawa seorang yang minum arak. Beliau s.a.w. bersabda: "Pukullah dia." Abu Hurairah berkata; "Maka di antara kita ada yang memukul dengan tangannya, ada yang memukul dengan terompahnya, ada yang memukul dengan bajunya." Setelah orang itu kembali, sebahagian kaum (orang-orang tadi) ada yang berkata: "Semoga engkau dihinakan oleh Allah." Lalu beliau s.a.w. bersabda: "Janganlah engkau semua berkata demikian, janganlah memberi pertolongan kepada syaitan untuk menggoda orang ini (sehingga berbuat yang tidak dibenarkan oleh agama)." (Riwayat Bukhari)

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Barangsiapa yang mendakwa berzina kepada hamba-sahayanya, maka kepada yang mendakwa itu akan dilaksanakanlah had (hudud) atas dirinya besok pada hari kiamat, kecuali kalau hamba-sahaya itu memang berbuat sebagaimana yang dikatakan oleh orang itu." (Muttafaq 'alaih)

Dari Abu Hurairah r.a berkata bahawa aku telah mendengar Rasulullah S.A.W telah bersabda: "Semua umatku layak diberi keampunan kecuali mereka yang melakukan dosa secara terang-terangan. Ini termasuklah orang yang melakukan dosa pada suatu malam dan kemudiannya pada waktu pagi walaupun Allah telah menutup dosanya (dan tidak menampakkannya kepada orang ramai) dia berkata: Wahai fulan! Malam tadi aku telah melakukan (dosa) itu dan ini. Padahal dia menghabiskan malam dalam keadaan Tuhannya menutupinya tetapi di pagi hari menampakkan apa yang Allah S.W.T tutup (pada malam itu)." [Hadits Riwayat Bukhari]

“Orang mukmin bukan seorang pencela, bukan seorang pengutuk, bukan seorang yang keji dan bukan seorang yang berkata kotor.” (Hadith Riwayat Ibnu Mas'ud)

“Bukankah manusia terjerumus ke dalam neraka kerana tidak dapat mengendalikan lidahnya”. (Hadith Riwayat Tirmidzi)

0 ulasan:

Catat Ulasan

 
;